Rabu, 08 April 2009

Menulis dan Mengarang (Dimana letak bedanya?)

Gendisa wrote (facebook mode on, hehe...) :

Suatu hari saya pernah bermimpi untuk jadi seorang penulis, pengarang lebih tepatnya. Apa memang sih perbedaan antara dua istilah itu? Menurut sumber yang pernah saya baca, istilah itu mempunyai makna serupa tapi tak sama.

Penulis, adalah seorang pekerja, profesi yang kerjaannya menulis. (anak TK jg tau!hehe,maaf..) Ets, tapi penulis memang hanya menulis saja lho, mereka tidak mengarang. Jadi mereka bisa saja hanya menulis kembali apa yang telah mereka lihat, apa yang mereka baca atau dengar dari orang lain. Seperti menelaah sesuatu lalu mereka tuliskan lagi sesuai bahasa dan pemikiran mereka. Jadi kalau menurut saya, untuk contoh seorang penulis, menulis skripsi bisa dikategorikan ke dalam pekerjaan seorang penulis. Mengapa? Karena seorang mahasiswa yang mengerjakan skripsi, mereka tidak menuangkan ide dan pemikiran mereka sendiri secara keseluruhan pada saat mereka akan membuat skripsi. Tapi mereka mencari suatu topik permasalahan yang nantinya mereka kembangkan dengan segala metode penelitian dalam bentuk tulisan, yakni skripsi tersebut.

Pengarang memiliki artian sama dengan penulis dalam hal "menulisnya" itu sendiri. Pengarang juga menulis tapi mereka melakukannya sambil berimajinasi. Menemukan sesuatu dari dalam hati dan pikiran mereka sendiri. Mencari-cari kisah atau cerita yang bisa dijadikan sesuatu tulisan dan itu murni ide dan pemikiran pribadi. Lalu mereka akan menuliskannya sebagai suatu bentuk karya orisinil dan baru pertama kali ada.

Makanya, ketika di bangku sekolah, saat pelajaran Bahasa Indonesia, tidak ada kan yang namanya Ibu/Bapak Guru menyuruh kita; "Ayo anak-anak, sekarang kita akan menulis bebas!" Seringnya adalah Mengarang Bebas. Karena di situlah letak perbedaannya. Mengarang membutuhkan lebih dari sekedar pengalaman, sumber bacaan dan pengamatan. Mengarang juga membutuhkan ide orisinil seorang penulis. Begitulah. Nah, barusan saya menjadi seorang penulis, karena saya hanya berusaha menginterpretasikan dan menuliskan pendapat saya atas bacaan yang saya dapat tempo hari. Bukan untuk pertama kalinya pendapat itu saya buat dan pemikiran tentang penulis dan pengarang itu bukan milik saya.



Sekarang, saya mau mengarang. Menyambung kalimat di paragraf awal tadi. Saya mau bercerita tentang keinginan saya menjadi seorang pengarang yang melebihi keinginan menjadi seorang penulis. Dari sejak saya bersekolah di bangku sekolah dasar, nilai di rapor tertinggi selalu saya dapatkan di pelajaran Bahasa Indonesia. (maaf klo ada kesan pamer...haaha.. ) Lalu,singkat cerita, berpuluh-puluh tahun kemudian saya bertemu dengan seorang pria, yang akhirnya jadi partner in crime saya dalam pembuatan blog ini... Namanya H.Prasetyo. Bukan, bukan, H-nya bukan Haji, tapi Heri. Saya hanya ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada sahabat sejati saya, Heri Prasetyo itu, untuk dorongan, keinginan dan cita-citanya membuat blog ini. Andaikan dia tidak mengajak saya, mungkin sampai detik tulisan sekaligus karangan ini muncul, saya sendiri belum punya blog. Dan hingga detik ini pula mungkin saya tidak bisa menyalurkan keinginan saya untuk jadi pengarang dan pengusaha
(karena saya juga memasarkan barang dagangan saya di sini, hehe...)

Jadi, walaupun blog ini terkadang masih menyadur dan meminjam karangan orang-orang lain yang indah dan inspiratif, tapi H.Prasetyo dan saya akan terus berusaha mengarang, terus berusaha membagi inspirasi yang banyak sekali beterbangan di dunia ini. Sekali lagi, doakan kami yaa....
terima kasih...

09-04-09 (6 jam jelang pemilu legislatif Indonesia thn 09)
-Gendisa

Tidak ada komentar: